SOSIALISASI PENGAWASAN DAN KEARIFAN LOKAL

Bawaslu Kota Tegal melakukan gerakan sosialisasi pengawasan partisipatif mulai pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah 2018 hingga Pemilihan Umum 2019. Bawaslu Kota Tegal berharap masyarakat Kota Tegal dapat secara aktif terlibat sebagai pengawas partisipatif dalam mengawal pelaksanaan pemilu serentak 2019. Sosialisasi pengawasan partisipatif ini bertujuan untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat secara berkelanjutan agar masyarakat dapat memahami fungsi pengawasan secara total serta dapat melakukan pengawasan aktif sebagai mitra Bawaslu kota Tegal. Pengawasan partisipatif juga merupakan salah satu bentuk upaya untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya pelanggaran-pelanggaran pemilu.

Jika ikut berpartisipatif mengawasi pelaksanaan Pemilu, maka masyarakat tidak boleh melakukan keberpihakkan yang menguntungkan atau merugikan salah satu peserta pemilu. Selain itu juga tidak boleh mengganggu proses penyelenggaraan tahapan pemilu. Mereka harus ikut mendorong terwujudnya suasana kondusif bagi penyelenggaraan Pemilu yang aman, damai, tertib dan lancar.

Dalam menggugah kesadaran masyarakat, Bawaslu Kota Tegal melakukan sejumlah pendekatan terhadap stakeholder dan masyarakat. Beberapa strategi pendekatan yang diterapkan lebih menitik beratkan pada kelompok sasaran berbasis kearifan local. Dengan begitu maka kegiatan yang dilakukan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat. Bentuk sosialisasi pengawasan partisipatif dilakukan dengan melibatkan forum-forum warga, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, organisasi kemahasiswaan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lain-lain . Selain mengundang semua unsur-unsur masyarakat, Bawaslu Kota Tegal juga mengadakan sosialisasi untuk pemilih pemula dengan mendatangi sekolah-sekolah menengah atas maupun kejuruan di Kota Tegal. Tak ketinggalan sosialisasi kepada ASN pun tetap menjadi prioritas .

Diharapkan dalam penyelenggaraan pemilu, masyarakat tidak hanya sekedar sebagai objek tetapi mampu sebagai subjek dengan terlibat dalam proses pengawasan pemilu partisipatif. Hasil investigasi oleh jajaran Bawaslu Kota Tegal menunjukan bahwa ketidaktahuan tentang pentingnya arti pengawasan partisipatif demi terwujudnya penyelenggaraan pemilu yang bermartabat menjadikan salah satu indikator kurangnya kepedulian masyarakat untuk ikut mengawasi pemilu. Dengan sosialisasi pengawasan partisipatif yang senantiasa digencarkan, pada akhirnya tingkat partisipasi masyarakat Kota Tegal untuk memberikan informasi awal terhadap adanya dugaan pelanggaran pemilu semakin meningkat .

Melalui informasi awal yang disampaikan oleh masyarakat, Bawaslu dapat melakukan investigasi sebagai tindaklanjutnya. Jika informasi awal tersebut mengandung unsur dugaan pelanggaran pemilu, maka Bawaslu dapat memproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum No 7 Tahun 2018 tentang Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum .

Melihat begitu besar potensi masyarakat untuk turut serta dalam pengawasan partisipatif pada setiap pelaksanaan tahapan pemilu 2019, Bawaslu Kota Tegal berkomitmen ke depan untuk tetap menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif dengan beberapa strategi. Bawaslu Tegal berpandangan bahwa sosialisasi haruslah menekankan pada kearifan lokal. Strategi mengajak kelompok sasaran berbasis kearifan lokal diharapkan dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat Kota Tegal. Kuncinya, sangat dibutuhkan kolaborasi yang kuat antara pengawas pemilu dan seluruh stakeholder serta pihak masyarakat dalam mewujudkan pemilu 2019 di Kota Tegal yang demokratis, bersih dan bermartabat. Pelibatan masyarakat sebagai pengawas partisipatif semata mata dalam rangka untuk terus memperkuat dan memaksimalisasi kinerja pengawasan Bawaslu Kota Tegal.

[caption id="attachment_448" align="alignnone" width="300"] Oleh : Nurbaeni; Koordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Kota Tegal[/caption] Sumber : http://jateng.bawaslu.go.id/2019/05/27/sosialisasi-pengawasan-dan-kearifan-lokal/