Lompat ke isi utama

Berita

BAWASLU SRAGEN MENERIMA KUNJUNGAN KOMISI A DPRD PROVINSI JAWA TENGAH

Sragen-Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sragen menerima kunjungan komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula Bawaslu Kabupaten Sragen,Senin (30/10/2023).

Pada kesempatan tersebut anggota Bawaslu Sragen, Kukuh Cahyono, Sri Wiharini, Moh. Syamsul Arifin, Sumadi dan Koordinator Sekretariat Bawaslu Sragen Yuni Setyawati menyambut dengan baik.

Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah Muhammad Saleh hadir bersama 15 anggota dan staf ahli Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah.

Kegiatan ini dalam rangka pengawasan. Tahapan pemilu telah berlangsung dan semoga pemilu berjalan baik lancar dan sukses. Dengan harapan mendapat pemimpin yang  bisa bermanfaat untuk masyarakat. Dalam konteks pemilu 2024 dan pemilihan 2024, sebentar lagi akan masuk ke DCT. Tidak ada perubahan lagi untuk calon anggota legislatif kecuali yang meninggal dunia.

Pada Pilkada ini kita ingin melihat laporan dari Bawaslu Kabupaten Sragen seperti apa. Apakah laporan yang disampaikan telah sesuai. Mungkin dalam pemilihan, kita juga belum tahu berapa anggaran yang dibebankan Kabupaten Sragen dengan Provinsi Jawa Tengah. KPU dan Bawaslu selama ini selalu berkoordinasi dengan DPRD Provinsi Jawa Tengah. Komunikasi ini dilakukan karena menjadi tugas bersama untuk pemilu dan pemilihan 2024.

“Kita memiliki kepentingan bersama dalam helatan pemilu 2024. Jadi bukan hanya KPU dan Bawaslu saja.  Namun juga tugas DPRD Provinsi Jawa Tengah,” jelas Muhammad Saleh.

Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah, Cipto, menyampaikan semoga Sragen mendapatkan haknya yang layak dalam pemilu 2024. Karena sebelumnya pada pilkada 2020 masih kurang baik. Perlu di antisipasi terkait DPT pada pemilihan 2024. Karena kemungkinan akan ada perubahan sehingga perlu dicermati agar tidak timbul persoalan untuk masyarakat atau pemilih.

Ada beberapa titik rawan selama pemilu 2024. Pertama masalah daftar pemilih. Antisipasi apa yang dilakukan Bawaslu. Kemudian yang berkembang saat ini bahwa ada laporan 53 juta pemilih fiktif secara nasional. Ini bukan persoalan yang sepele. Namun dari KPU belum ada jawaban pasti terkait kebenaran isu tersebut. Apakah Bawaslu telah memetakan isu rawan di Sragen dan langkah antisipasi apa yang dilakukan oleh Sragen. Bawaslu telah menempatkan personil di TPS, apakah ada kendala atau tidak.

Soal pencegahan, sejauh mana pencegahan itu dilakukan. Sehingga tidak ada tindakan ekstrim oleh penyelenggara. Sebentar lagi ada tahapan DCT, langkah yang di lakukan Bawaslu seperti apa.

“Karena selama ini kami tidak memasang sendiri alat peraga tersebut. Sehingga kami juga perlu tahu apa yang dilakukan Bawaslu,” tambah Sulistyorini.

Lebih lanjut Yunus menyampaikan apresiasi kepada Bawaslu. Terkait tahapan yang sudah berjalan sampai saat ini, apalagi pada saat pendaftaran calon kemaren. Kedua pada saat kami keliling kemaren, masalah upload surat kematian yang dilakukan Capil perlu di perbaiki. Karena daftar pemilih, masalah kematian masih banyak terjadi. Karena surat kematian terlambat di upload oleh Capil. Update data harus dilakukan sehingga masalah orang yang sudah mati masih masuk sebagai DPT bisa diminimalisir.  Ketiga, masalah pemilu menjadi hak masyarakat untuk mengetahui calon legislatif. Kami berharap pada Bawaslu lebih mengutamakan pencegahan. Kalau ada kegiatan yang dilakukan caleg yang melanggar di tegur. Mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Indikator sukses pemilu adalah berapa banyak pencegahan yang dilakukan Bawaslu bukan berapa banyak bawaslu melakukan penindakan pelanggaran. Sehingga kami mengharapkan pencegahan yang masif oleh Bawaslu. Mudah mudahan pemilu 2024 berjalan dengan baik dan melahirkan pemimpin yang baik yang bisa mengisi parlemen ini.

Bawaslu akan mengawasi dan mengawal sebelum, selama dan setelah pemilu. Diharapkan Bawaslu sebagai wasit profesional dan proporsional. Sehingga kalau ada caleg yang agresif, segera di ingatkan. Selain itu jangan tebang pilih pada caleg. Beri ruang yang sama pada calon legislatif.

“Bahwa kesiapan Bawaslu Sragen untuk pemilu 2024 titik terberat ada pencegahan.  Terkait antisipasi titik rawan masalah data fiktif. Panwascam Sragen telah di bekali data yang update dan upgrade. Bawaslu Sragen lebih familiar dengan Panwaslu Kecamatan. Karena Panwaslu Kecamatan sudah di bekali form cegah dan form pengawasan. Pengawas desa kali ini luar biasa, karena kuota perempuan 30% terpenuhi. Sehingga pengawas perempuan saat ini banyak, hampir 50%.” Jelas Wiharini.

Sebagai wasit Bawalu Sragen akan proporsional dan profesional dalam menjalankan tugas. Bawaslu tidak akan tebang pilih untuk pengawasan pemilu 2024.

“Sampai saat ini masih ada kawal hak pilih. Ini dilakukan Panwaslu Kecamatan setiap 2 minggu sekali. Ini untuk saran KPU agar update data. Kami lakukan tidak berdasarkan data dari KPU, namun kami sisir data penduduk setiap TPS. Kegiatan ini dilakukan oleh pengawas kami di tingkat desa,” tambah Sumadi.

Pencegahan kampanye, Bawaslu menjadi barometer. Baik masyarakat maupun media. Saat ini banyak media maupun masyarakat bertanya dengan banyaknya alat peraga partai politik. Saat ini bisa menerapkan perbup terkait alat peraga kampanye.

Setiap ada event, pengawas harus berkoordinasi dengan panitia untuk melakukan pencegahan. Karena mahkota Bawaslu ada pada divisi pencegahan.

“Sragen saat ini masih dalam indeks sedang. Ada 3 point yaitu money politik, netralitas ASN dan berita hoaks. Ketika pada pemilu 2024, indeks tersebut akan kami kawal. Di Sragen memang ada daerah yang rawan, yaitu di Kecamatan Gondang, Masaran dan Sragen. Kalau memang ada kejadian yang rawan di daerah lain, maka akan menjadi wilayah tambahan untuk Kabupaten Sragen,” imbuh Kukuh Cahyono.

Penulis :  Nur Rohim [caption id="attachment_3292" align="alignnone" width="640"] Ketua dan Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jateng memberikan kenang-kenangan vandel kepada Bawaslu Sragen[/caption]
Tag
berita