Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Sragen gandeng Pemdes Trombol, Mondokan kembangkan Desa Antik Politik Uang

Sragen - Bawaslu Sragen kembali melakukan peningkatan pemahaman masyarakat terkait larangan politik uang. Kegiatan dengan tema Pengembangan Desa Money Politik (16/9). Kegiatan yang digelar di Balai Desa Trombol Kecamatan Mondokan, dihadiri oleh 20 orang yang terdiri dari unsur Ketua RT, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama.

Kepala Desa Trombol Sugiyanto mengucapkan banyak terimakasih kepada Bawaslu Kabupaten Sragen karena sudah menunjuk desa trombol sebagai salah satu desa anti politik uang, dengan diadakan kegiatan seperti ini diharapkan setiap peserta yang hadir nantinya bisa menularkan kepada masyarakat sekitar tentang bahayanya politik uang serta dampak yang ditinggalkan. Muspika Kecamatan Mondokan dalam sambutannya juga menyampaikan. “Dengan di edukasinya masyarakat tentang politik uang, semoga kedepannya bisa menghasilkan kualitas pemilu yang lebih baik. Yang mana sekarang tidak bisa kita pungkiri, politik uang merupakan sesuatu yang sulit sekali untuk dicegah” Jelas Sugiyanto.

 

Selain melakukan sosialisasi tentang politik uang, Bawaslu Kabupaten Sragen dan Pemerintah Desa Trombol juga melakukan kesepakatan tentang pengembangan desa politik uang dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Sragen dan Kepala Desa Trobol. “Pentingnya kegiatan ini dilakukan agar masyarakat yang turut serta berpartisipasi bisa menularkan ilmu yang mereka ketahui mengenai politik uang, tentang damak yang ditimbulkan, sehingga politik uang bisa kita perangi bersama dan kita kikis secara bersama-sama” Jelas Widodo.

Kegiatan pengembangan desa anti politi uang ini juga dilakukan Focus Group Discussion (FGD) yang dipimpin oleh Raras Mulatsih Dwi Kristianti selaku Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Sragen, membagi peserta menjadi 3 Kelompok. Masing-masing kelompok diminta untuk berdiskusi membahas alasan, penyebab, dan solusi terjadinya politik uang dimasyarakat. Setelah itu masing-masing perwakilan kelompok meempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, sementara 2 kelompok lainnya memberikan tanggapan, pertanyaan maupun masukan guna menyempurnakan hasil diskusi.

Dari hasil diskusi tersebut bisa diketahui sebenarnya masyarakat tahu persis dan menyadari akan dampak buruk dari politik uang. Karena Politik uang sudah dianggap lumrah dan sulit untuk dihindari. Masyarakat menyebutkan, apabila mereka aktif melaporakan terjadinya politik uang, yang ada masyarakat yang melaporkan dikucilkan oleh masyarakat lain. Oleh karena itu, masyarakat sebenarnya tahu tetapi enggan untuk melaporkan. (Humas)

Tag
berita